Badan Amal
Penerbangan
Maritim
“Manajer kapal terus-menerus bersikap agresif, menakut-nakuti, dan mempermalukan kru.
Ia memaksa kami melakukan tindakan ilegal, seperti melanggar aturan MARPOL dengan memompa keluar air bilga dari ruang mesin tanpa menggunakan Oily Water Separator (OWS), serta beberapa hal lainnya. Saat kami mengatakan bahwa itu melanggar hukum, ia mulai berteriak dan mengancam akan memecat kami. Kami tidak ingin melakukan pelanggaran atau melawan peraturan, tetapi kami juga harus bekerja untuk menghidupi keluarga kami.
Kami meminta bantuan Anda untuk menghentikan pelecehan, intimidasi, dan perilaku kasar dari manajer kapal ini. Kami sudah melapor ke DPA perusahaan, tetapi mereka justru menutupi masalah ini dan tidak membantu kami.”
Laporan ini menyoroti keprihatinan serius terkait kesejahteraan kru dan kepatuhan terhadap peraturan.
Perilaku agresif, mengintimidasi, atau mempermalukan dari seorang manajer kapal dapat berdampak besar terhadap moral dan keselamatan kerja. Pelaut tidak seharusnya dipaksa melakukan tindakan ilegal, termasuk pelanggaran terhadap ketentuan MARPOL.
Jika saluran pelaporan internal tidak berfungsi, penting bagi kru untuk mengetahui alternatif lain, seperti otoritas flag state, port state control, atau lembaga keselamatan independen.
Mencatat setiap kejadian secara rinci sangat penting, dan pelaut disarankan mencari dukungan dari lembaga kesejahteraan profesional atau bantuan hukum bila diperlukan.
Pelajaran utama dari kasus ini adalah bahwa keselamatan dan kepatuhan harus menjadi prioritas utama, dan lingkungan kerja yang saling menghormati merupakan hal yang esensial bagi semua orang di atas kapal. CHIRP telah menghubungi perusahaan manajemen kapal untuk meminta tanggapan atas laporan ini.
Komunikasi – Perilaku agresif dan mengintimidasi dari manajer kapal menghambat komunikasi terbuka, membuat kru merasa tidak aman untuk melapor, dan menutup saluran umpan balik maupun pelaporan yang semestinya.
Tekanan – Situasi ini menciptakan kepatuhan yang didorong oleh rasa takut, bukan oleh kesadaran keselamatan.
Kerja Sama Tim – Sikap manajer menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat dan merusak kepercayaan antar kru, terutama terhadap tim teknisi. Kepemimpinan yang efektif tidak ada, digantikan oleh intimidasi.
Poin – Poin Utama
Ketakutan tidak memiliki tempat di laut – kepatuhan, rasa hormat, dan keselamatan harus menjadi dasar setiap keputusan.
Regulator: Segera tangani kasus pelecehan dan praktik ilegal.
Pengawasan yang efektif dan dukungan terhadap pelaporan yang aman sangat penting untuk menjaga keselamatan kapal.
Manajer: Kepemimpinan dengan intimidasi membahayakan semua orang.
Rasa hormat, komunikasi, dan kepatuhan terhadap peraturan adalah hal yang tidak bisa ditawar. Kepemimpinan yang berlandaskan empati di seluruh perusahaan akan membantu menghapus perilaku manajerial yang buruk.
Pelaut: Ketahuilah bahwa ada banyak jalur bantuan di seluruh dunia jika komunikasi dengan pihak manajemen kapal menemui hambatan.