Baru-baru ini, seorang pelapor mengalami kejadian di salah satu kapal mereka, yang mana seorang pelaut dek mengalami luka pada jari-jari tangan kanan mereka.
Kapal tersebut menuju ke ponton untuk merapat di dermaga regulernya. Saat buritan kiri belakang kapal bersanding dengan ponton, pelaut dek menggunakan hook perahu untuk mengambil tali tambat yang sudah ada dan mulai melewatkan mata tali yang terikat melalui pengarah tali. Kemudian mereka mulai menempatkan tali di atas bitt; di sinilah jari-jari tangan kanan pelaut dek terjepit, dan mereka mengalami cedera serius pada tiga jari.
Untuk meletakkan tali tambat di atas bitt, diperlukan kesadaran situasional yang baik terhadap gerakan kapal, posisi tali tambat, dan anggota kru. Risiko terjepitnya tangan sudah menjadi bahaya yang dikenal, dan sering kali dianggap sebagai hal yang biasa selama operasi rutin.
Setelah mata tali tambat melewati fairlead kapal kerja, pastikan ada sejumlah tali tambat yang cukup di kapal kerja agar mata tali dapat diletakkan di atas bitt tanpa tangan awak menyentuhnya. Hal ini akan mencegah terjadinya tarikan tiba-tiba pada tali, yang dapat menyebabkan jari-jari awak terjepit jika mereka sedang memegang mata tali tambat.
Untuk tali yang lebih berat, sebaiknya gunakan tali pendek dan kuat yang terikat pada mata tambatan, sehingga dapat ditarik melalui bit tanpa kontak tangan dengan mata tambatan.
Pastikan ada kewaspadaan dari anggota kru lainnya, biasanya nahkoda, untuk memberikan pengecekan keselamatan, memastikan bahwa tangan selalu jauh dari mata saat mengamankan mata ke bitt di kapal kerja. Namun, seringkali desain kapal kerja tidak memberikan garis pandang yang jelas ke dek kerja.
Bahaya yang dihadapi selama pekerjaan rutin sering dianggap biasa, tetapi bisa menciptakan bahaya yang lebih besar bagi kru. Oleh karena itu, langkah-langkah pengamanan tambahan diperlukan, termasuk pemberitahuan, pelatihan, dan perubahan praktik kerja untuk menjauhkan tangan dari mata tambatan.
Kesadaran situasional– Menjaga kesadaran situasional yang baik saat melakukan pekerjaan rutin bisa membutuhkan perhatian khusus. Apakah Anda memiliki seseorang yang memeriksa kondisi Anda?
Komunikasi— Penting untuk memeriksa rekan kerja Anda saat melakukan tambat. Apakah kapal kerja Anda memiliki pandangan yang baik sehingga semua orang bisa melihat apa yang sedang terjadi? Apakah Anda memiliki sistem peringatan teman?
Desain 1— Apakah desain kapal kerja cukup untuk memastikan bahwa operasi transfer tambat dioptimalkan untuk keamanan? Apakah panjang yang tepat dari tali tambat di tempatnya sesuai? Apakah sebaiknya diperpanjang untuk mengurangi kemungkinan terjepitnya jari? Atau apakah tali tambat tidak perlu memiliki mata tambatan dan cukup diputar di atas bitt?
Desain 2— Manajemen sebaiknya meninjau desain kapal kerja untuk menentukan apakah mereka sesuai dengan tujuan.